Khotbah Ekspositori
Nats :
Mazmur 126:1-6
Thema :
Hidup Yang di Baharui oleh pengharapan kepada Tuhan
Dekho :
Bagaimana kehidupan yang di baharui dalam pengharapan kepada Tuhan itu ?
Pendahuluan
Shalom….. Bapak
Ibu,Sauadara/I Yang Terkasih Dalam Nama Tuhan Kita Yesus Kristus.
Ketika kita
berbicara mengenai kitab Mazmur ini,maka perlu kita ketahui bahwa kitab Mazmur
adalah Nyanian atau pujian yang di samapaikan Raja Daud kepada Allah.dalam
Bahasa Ibarani Kata Mazmur di ambil dari kata “ Tehillim “ yang artinya “ Puji-pujian
“. Dan kalau di artikan kedalam bahasa Latin Mazmur di ambil dari kata ”Psalmoi” atau dalam bahasa Yunani di
sebut “ Psallo “ yang artinya “memetik” .mula-mula Mazmur ini di
kumandangkan lewat permainan music yang lengkap dengan alat musiknya yang di
lantunkan untuk memuji dan menyembah Allah.
Saudara/I yang
terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,ketika kita perhatika konteks ini
dengan baik hal yang di sampaikan kepada kita adalah kita melihat kerendahan
hati Raja Daud di hadapan Tuhan.hal ini terlihta dari bentuk bentuk tulisan
yang yang ada dalam kitab Mazmur ini. Dalam pekerjaan Raja Daud nampaknya dia
tidak pernah tidak melibatkan Tuhan dalam segala pekerjaan yang ia
lakukan.inilah dasar yang kita angkat kenapa saya memilih nats ini untuk di
sampaikan kepada kita semua,dimana Raja Daud dapat menjadi contoh bagi kita
semua,amen bapak/ibu,saudara/i.
Saudara/I yang
terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,ada beberapa bagina penting yang
harus kita ketahui dalam kitab ini yaitu yang pertama jika kita melihat
keseluruhan kitab ini kita menemukan ada beberapa nyanian yang di sampaikan
oleh Raja Daud,dan menurut para Penafsir dari nyanian inilah awala mula
terbentukan nyanian kidung jemaat yang di pakai oleh gereja gereja yang
sekarang ini.di sisi lain kita juga melihat ada keluhan keluhan yang di
sampaikan baik keluhan umat maupun keluhan Raja Daud secara pribadi serat
hikmat hikmat yang berasal dari Allah.
Saudara/I jika
konteks ini di perhadapkan kepada kita pada zaman yang sekarang ini,maukah kita
seperti Raja Daud yang Rendah Hati di
hadapan Allah? Atau kah sebaliknya kita tidak peduli akan semua kebenaran itu? Ya
mungkin ini dapat di jawab dalam hati bapak/ibu saudara/I semua.
Saudara/I yang terkasih
dalam nama Yesus Kristus jika kita sudah memahami maksud dari pada kitab ini
yang menjadi pertanyaan bagi kita semua adalah bagaimana kita dapat memahaminya
atau mengaplikasikannya dalam kehidupan kita maka yang Pertama adalah:
Garis Besar :
1.
Jika hidup
kita di perbaharui oleh pengharapan kepada Tuhan maka Mazmur ini katakan keadaan kita seperti orang orang yang
bermimpi ( ayat 1-2 )
Penj
: kata kunci dalam ayat ini adalah seprti orang orang yang bermimpi artinya :
damai sejatera ada bagi orang itu,kita dapat melihat mungkin ada kawan atau
siapa gitu yang tidur,kalau kita perhatikan tidak ada kegelisahan bagi orang
itu,sampe sampe di gigit nyamuk pun tidak terasa gitu kan? Nah seperti itulah
orang yang selau bepengharapan di dalam Tuhan,meskipun ada goncangan hidup atau
pergumulan yang begitu sulit untuk di lalui percayalah jika kita berharap
kepada Tuhan kita akan di baharui dari apa yang kita harapkan itu sebab
berharap kepada Tuhan pasti akan terkabulkan ada amen saudara/i.
2.
Mampu menuntaskan
Perkara Yang Besar ( Ayat 3-5 )
Penj
: meuntaskan perkara yang besar tidaklah mudah saudara/I,banyak orang membuat
masalah bias tapi menyelesaikannya tidak bisa inilah bedanya kita dengan orang
yang berpengharapan dengan yang tidak berpengharapan.dalam ayat ini di katakan “
Tuhan akan memulihkan kedadaan kita seperti batang kayu di tanah Negeb. Jika kita
berbicara Tanah Negeb Bapak ibu ini adalah Tanah yang paling Gersang,tandus
sehingga tak ada satu pun tumbuhan yang hidup di tanah ini,namun oleh
Tuhan,kegersangan Tanah ini di pulihkan dengan suber air di jalankan lewat kayu
dan pohon pohion yang tumbuh sehingga tanah ini tidaa gersang lagi.demikianalh
jika kita berharap kepada Tuhan segerang,sepahit apa pun hidup yang kita alami
percayalah bahwa kegersagan, kepahitan yang kita alami Tuhan ubahkan menjadi
satu kebaikan jika kita selalu berharap kepadanya.
3.
Menuai Hasil
Dengan Sorak Sorai ( ayat 6 )
Penj : jika kita pernah bertani atau
jika kita melihat petani,kita melihat bahwa ketika di menanam ada waktu beberapa
bulan untuk penen,dan dengan panen lah petani menentukan apakah ada untung atau
rugi.jika untung maka petani itu akan tertawa dan bahagia,tetapi jika petani
itu rugi maka ada kesedihan kepadanya.bapak/ibu saudara/I penuaian kita yang
berharap kepada Tuhan tidak sama seperti seorang petani yang menanam.jika
petani menunggu hasil panennya baru ia akan menentukan untung rugi hasil
panennya kita orang yang berpengharapan akan mendapakan hasil di mana kita
berharap kepada Tuhan.jika hari ini kita butuhkan mungkin uang 500 untuk
keperluan kuliah maka hari ini juga kita akan ada jalan untuk menemukannya jika
kita berharap kepada Tuhan mungkin yang menjadi masalah kenapa kita seringkali
merasa harapan kita itu tidak ada hasilnya saudara/I jangan takut itu pasti
akan di berikan oleh Tuhan kita,yang perlu kita tau bahwa Tuhan juga mengerti
apa yang benar benar kita butuhkan,bukan apa yang kita inginkan.untuk itu jika
mungkin ada harapan kita tidak terwuwjud percayalah saudara mungkin belum waktu
untuk anda membutuhkannya,jika harapan kita terhadap apa yang kita butuhkan
maka pasti itu akan kita tuai dengan sorak sorai. Amen saudara/i.
Penutup.
Saudara/I biarlah
memalui Firman ini kita selalu hidup oleh pengharapan kita kepada Tuhan
kita,sehingga goncangan atau masalah apaun yang kita hadapi dalam kehidupan ini
kita tidak akan goyah atau jatuh oleh goncangan atau masalah itu,tetapi biarlah
dengan pengharapan kita,kita di baharui untuk tetap tegar dan semangat untuk
beraktifitas dalam Dunia ini,sehingga kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan
bukan kehendak Dunia ini.amen.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking